2 Desember 2014 | Kegiatan Statistik
Pada
tahun 2015, BPS akan melaksanakan salah satu survei rutin sepuluh tahunan
berskala besar, yaitu Survei Penduduk Antar Sensus 2015 (SUPAS2015). SUPAS2015
merupakan sumber data kependudukan di antara dua sensus. Dari hasil SUPAS2015
diharapkan akan didapatkan informasi jumlah penduduk serta berbagai indikator
kependudukan terbaru. Hasil SUPAS2015 nantinya juga dapat menjadi evaluasi
hasil penghitungan proyeksi penduduk hasil Sensus Penduduk 2010.
SUPAS2015 rencananya dilaksanakan pada Mei 2015.
Untuk mengkaji kuesioner; menyempurnakan rancangan buku dan pedoman termasuk
konsep dan definisi; serta menguji rancangan prosedur dan tata kerja,
organisasi lapangan, rekrutmen petugas, dan berbagai aspek administratif lainnya,
maka dilakukan uji coba SUPAS2015 pada Mei-Juni 2014 di tiga tempat (Kota
Padang, Kabupaten Bantul, dan Kota Manado). Masing-masing wilayah sebanyak 12
Blok Sensus (BS).
Menindaklanjuti uji coba tersebut, Direktorat
Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS mengadakan seminar hasil uji coba
SUPAS2015 di Hotel Alila Jakarta, 28 Oktober 2014. Acara dibuka oleh Deputi
Bidang Statistik Sosial BPS, Wynandin Imawan, bertindak sebagai moderator
adalah National Programme Officer The United Nations Population Fund, Richard
Makalew. Seminar dihadiri oleh internal BPS, perwakilan kementerian/lembaga
nasional dan internasional, serta instansi-instansi terkait.
Dedi Walujadi, Direktur Pengembangan Metodologi
Sensus dan Survei BPS yang bertindak sebagai narasumber menjelaskan dalam
rangka memenuhi kasus kematian ibu, maka jumlah sampel rumah tangga (ruta)
SUPAS2015 sebanyak 652.000 ruta yang tersebar di sekitar 40.000 BS, di mana
setiap BS sebanyak 16 ruta akan dicacah. Dengan demikian, karakteristik
SUPAS2015 tetap dirancang untuk estimasi kabupaten/kota dan untuk variabel
kematian dirancang untuk estimasi nasional atau minimal estimasi regional
dengan kisaran presisi relatif 1-2 persen.
Narasumber lainnya, Direktur Statistik
Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS, Razali Ritonga, menjelaskan bahwa dari
uji coba SUPAS2015 ini realisasi ruta hanya 570 dari 576 target ruta karena
adanya ruta yang tidak ditemukan selama periode pencacahan. Razali juga
menjelaskan perbedaan antara SUPAS2005 dan SUPAS2015 seperti perbedaan jumlah
sampel yang mencapai dua kali lipat dari SUPAS2005, perubahan jumlah variabel
yang menjadi 129 variabel, serta rujukan waktu kematian yang berubah dari 3
tahun menjadi 5 tahun (sejak 1 Januari 2010 hingga saat pencacahan)
Berita Terkait
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kabupaten SitubondoJl. Raya Wringinanom
Situbondo-Jawa Timur
Indonesia 68300
Telp (0338) 670269
Faks (0338) 671996
Mailbox : bps3512@bps.go.id
Tentang Kami