Setahun jelang
pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016 (SE2016),tiba saatnya BPS secara resmi
mensosialisasikan logo SE2016 kehadapan undangan yang hadir di Gedung1 Lantai
10 BPS (8/5). Sambutan positif datang dari Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional (Menneg PPN)/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago, yang
khusus datang pada acara tersebut.“Logonya bagus,” ujarnya seraya menghampiri
podium selepas video tampilan logo SE2016 ditayangkan.
Dukungan dan sambutan positif datang juga dari kalangan pengusaha dan pebisnis
untuk kegiatan SE2016 ini, mengingat SE adalah sensus terkompleks dan terberat.
“BPS tidak bekerja sendiri,tetapi kita berkoordinasi dan berkomunikasi dengan
kementerian dan lembaga. Kita harapkan dukungan, semoga SE2016 mendapat
sambutan dari kalangan pengusaha dan pebisnis,” harap Kepala BPS Suryamin dalam
sambutannya.
Sementara Andrinof Chaniago menekankan pentingnya sosialisasi untuk membangun
kesadaran masyarakat akan pentingnya SE2016. Andrinof berkata, “Sosialisasi
untuk kegiatan besar ini sangat penting. Semua unsur masyarakat harus dibuat
melek dengan pentingnya SE. Kesadaran masyarakat luas akan ikut menentukan
hasil akhir data yang dikumpulkan”. Data SE2016, diyakini Andrinof, menjadi
modal utama bagi pemerintah dalam menata rencana pembangunan jangka panjang. Ia
juga mengajak unsur BPS sebagai pelaksana SE2016 untuk menghindari pekerjaan
yang sifatnya hanya formalitas dan sekadar menyelesaikan target.
Dalam acara yang juga mengundang perwakilan kementerian/lembaga (K/L), asosiasi
perusahaan, universitas negeri, dan media massa, selain memperkenalkan logo,
BPS juga menjelaskan tentang kegiatan SE2016 ini. Penjelasan umum SE2016
disampaikan oleh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi
Wibowo. Memang tak bisa dipungkiri jika kegiatan BPS ini belum banyak diketahui
oleh kalangan pengusaha sebagai calon responden. Hal ini terbukti dengan
tanggapan saat diskusi dari perwakilan Asosiasi Industri Alat Berat Indonesia
dan Masyarakat Telematika Indonesia yang baru mengetahui bahwa SE dilaksanakan
BPS dalam sepuluh tahun sekali.
Sofjan Wanandi, pengusaha senior yang kini menjadi Ketua Tim Ahli Wakil
Presiden RI, didaulat menyerukan ajakan kepada para pengusaha untuk mendukung
SE2016. “Kami melihat betapa pentingnya BPS dan statistik. BPS punya data yang
up-todate, kita tak perlu bikin survei sendiri selama kita masih dibantu BPS,”
papar Sofjan. Ia menyadari selama ini para pengusaha tidak peduli terhadap SE
karena dianggapnya kegiatan ini semata adalah tugas pemerintah. “Kita terlalu
banyak bergantung kepada pemerintah. Kita harus kerja sama dengan BPS karena
statistik adalah dasar dari semua usaha. Kalau kita tidak mau bantu pemerintah
bagaimana jadinya?,” ungkap mantan Ketua APINDO ini. Sofjan pun mengajak para
pelaku usaha untuk mau didata oleh BPS dalam SE2016, ’’Saya rasa semua
perusahaan harus membantu dengan memberikan data yang benar. Jangan takut data
itu dibocorkan, BPS punya kode etiknya”. Dengan jawaban benar yang diberikan
responden, data SE2016 akan menjadi kekuatan utama dalam melihat perekonomian
Indonesia saat ini dan akan datang.
Mengenal Makna Logo SE2016
Logo SE2016 telah digulirkan ke publik. Logo SE2016 sendiri terdiri dari
tulisan SE berwujud dasar segi enam, tulisan tahun 2016 dibawahnya, dan tulisan
Sensus Ekonomi di sampingnya. Pertanyaannya adalah siapakah gerangan pencipta
logo tersebut?
BPS boleh berbangga karena pencipta logo SE2016 ini tidak lain adalah pegawai
dari dalam BPS sendiri. Ialah Andri Saleh, Kasi IPDS BPS Kabupaten Labuhan
Batu, Sumatera Utara. Dengan hanya tiga hari mencari inspirasi dan tiga puluh
lima menit membuat ilustrasi, jadilah logo yang nantinya akan dipajang di semua
media kampanye SE2016 tersebut. Hal tersebut juga pertanda bahwa banyak talenta
yang dimiliki BPS, tidak hanya di bidang statistik tapi juga merambah bidang
lainnya, dalam hal ini desain grafis. Menarik untuk menanti karya-karya seni
lainnya yang bisa saja bermunculan ke depannya dari tangan para pegawai BPS.
Apa makna yang tersemat di balik logo tersebut? Bentuk dasar segi enam
melambangkan SE dilaksanakan setiap sepuluh tahun pada tahun dengan digit akhir
6. Tulisan SE menunjukkan nama kegiatan dan tulisan 2016 menunjukkan tahun
pelaksanaan kegiatan utama. Logo ini terdiri dari empat warna, yaitu oranye,
kuning, hitam, dan merah. Warna oranye bermakna kegiatan ekonomi yang semarak.
Sebuah antusiasme menyambut hajatan besar sepuluh tahunan dalam bidang ekonomi
dan diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Warna kuning dipakai untuk menarik perhatian setiap orang yang melihat dan
mudah diingat. Sementara warna hitam melambangkan kekuatan dan determinasi
untuk menghasilkan data statistik bidang ekonomi yang sangat beragam, hasil
dari penyusunan dengan metodologi terkini dan memperhatikan berbagai masukan
sehingga hasilnya menjadi data statistik ekonomi Indonesia untuk dasar
perencanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah, pengusaha, dan masyarakat.
Terakhir, warna merah menggambarkan semangat untuk menghasilkan data akurat dan
terpercaya melalui pelaksanaan SE2016.
Semangat dan determinasi dari logo SE2016 inilah yang kita semua ingin masuk ke
dalam sanubari setiap jajaran BPS, tidak hanya dalam menyukseskan SE2016, tapi
juga di setiap kegiatan BPS lainnya.